Sunday, September 23, 2012

Wisuda Universitas Setai Budi Mandiri (USBM) di Tiara Building Medan 20092012


(Analisa/rizal r surya) Staf Ahli Menneg PAN dan BR Kushardo (empat dari kanan), Ketua Yayasan Drs Arnold Budiman Hutasoit, MBA, (tiga dari kiri) dan etua DPW PAN Sumut Syah Afandin (dua dari kiri), berfoto bersama usai memberikan beasiswa pada 200 kader PAN di Tiara Convention Hall, Rabu (19/9).
Medan, (Analisa). Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Azwar Abubakar mengakui birokrasi negara kita masih terlalu gemuk dan lamban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini merupakan salah satu masalah besar yang harus diselesaikan pemerintah.
"Di samping itu ada dua masalah besar lainnya yang menghambat jalannya reformasi birokrasi di negara ini," ujar Menneg PAN dan BR Azwar Abubakar dalam orasi yang disampaikan staf ahlinya, Kushardo pada Wisuda Sarjana Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) di Tiara Convention Hall, Rabu (19/9). Menneg PAN dan BR Azwar Abubakar berhalangan hadir karena Selasa (18/9) malam dirawat di rumah sakit.

Dua masalah lain kata Menneg PAN dan BR, masih banyak terjadi penyelewengan keuangan negara di berbagai instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah. "Penyelewengan-penyelewengan ini harus dibenahi dengan merampingkan birokrasi sehingga lebih efisien," ujarnya.

Sedangkan persoalan ketiga ujar Menneg PAN dan BR masih belum memadainya berbagai infrastruktur pemerintahan. "Ketiga hal inilah yang menjadi prioritas pemerintah untuk dibenahi sehingga pembangunan tidak terganggu dan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.

Untuk itu, tambahnya, pihaknya terus melakukan upaya penataan struktur birokrasi dengan membentuk Tim Nasional Penata (TNP) organisasi. Melakukan evaluasi pada sembilan Kementerian dan delapan LNPK." Pemantauan dan evaluasi terhadap Pemda sebanyak 33 provinsi, 25 kabupaten, 25 kota.

Moratorium

Tidak kalah pentingnya, menurut Menpan, penataan jumlah dan distribusi pegawai negeri sipil (PNS) di negeri ini. Pelaksanaan moratorium rekrutmen PNS 2012."Artinya tahun 2012 ini, tidak ada penerimaan CPNS karena pemberian formasi harus dipertimbangkan dengan belanja pegawai di bawah 50 persen," ujarnya.

Pelaksanaan moratorium penerimaan CPNS ini dilakukan pada 1 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2012. Berdasarkan Peraturan

Bersama tentang Penundaan Sementara penerimaan CPNS, tenaga honorer merupakan salah satu unsur yang dikecualikan dalam pelaksanaan moratorium. Pengecualian terhadap moratorium ini juga berlaku pad kementerian/lembaga yang membutuhkan beberapa formasi seperti: tenaga pendidik, tenaga dokter dan perawat pada UPT Kesehatan, dan jabatan yang bersifat khusus dan mendesak, serta Pemerintah Daerah yang belanja pegawainya di bawah/kurang dari 50 persen dari APBD.

Hadir pada acara tersebut, Ketua Yayasan universitas, Drs Arnold Budiman Hutasoit, MBA, Ketua Aptisi Dr Bahdin Nur Tanjung SE MM, Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah I Rudi Nababan, Ketua DPW PAN Sumut Syah Afandin, Ketua DPD PAN Medan Ahmad Arif, Rektor USBM, Drs Daniel Sitanggang,SE, MM, Ketua Panitia, Drs FJ Pinem. mewakili Kapoldasu, Walikota Medan dan sejumlah artis kondang yang merupakan mahasiswa jarak jauh universitas tersebut seperti, Gading Martin, Katon Bakagaskara, Adjie Drive, Ivan Seventeen, Adly Fairuz dan Mikail Hutasoit serta seluruh undangan.

Sebelumnya Ketua Yayasan Drs Arnold Budiman Hutasoit mengatakan, misi yang diemban adalah menciptakan generasi muda yang inovatif, kreatif dan mandiri. Untuk itu dilakukan berbagai upaya termasuk kerjasama dengan berbagai institusi.

Menurutnya, bangsa Indonesia bisa maju apabila memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM berkualitas salah satunya melalui pendidikan.

Beasiswa

"Pada kesempatan ini kami memberikan beasiswa kepada 200 kader Partai Amanat Nasional (PAN) dan sebelumnya telah memberikan beasiswa pada 40 warga Muhammadiyah. Upaya ini untuk meningkatkan SDM," ujarnya.

Ketua DPW PAN Sumut H Syah Afandin SH menyambut baik upaya yang dilakukan USBM khususnya dalam memberikan beasiswa. "Langkah seperti ini yang harus ditiru oleh universitas lain dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa sehingga semua orang bisa memperoleh pendidikan tinggi," ujarnya.

Kepada Menneg PAN dan BR, Syah Afandin juga berharap agar mahasiswa yang baru lulus diberikan kesempatan menjadi PNS. "Tolong sampaikan pada pak menteri agar sarjana yang baru tamat mendapat perhatian," ujarnya.

Sementara Ketua Panitia FJ Pinem melaporkan wisudawan sebanyak 603 orang terdiri dari 590 sarjana dan 13 D-3. (rrs)

No comments: