Monday, May 30, 2011

Rumus Melibatkan Allah Dalam Berbisnis

- Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak.

Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat.

Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat.

Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya. (HR. Muslim)

Di tengah acara sebuah komunitas wirausaha Muslim terjadi sebuah dialog untuk membangun dan mencari solusi ekonomi ummat, banyak hal yang dibahas tentang bagaimana membuka peluang usaha dan perlunya bersaing secara profesional dengan para pengusaha 'non Muslim' yang saat ini begitu menguasai perekonomian negeri ini, diskusi lama lama terkesan sangat teoritis, dan beberapa dari mereka terjebak kearah materialistik cara pandangnya, padahal semua yang hadir adalah kaum muslimin juga, tapi ternyata kami semua lupa, bahwa yang hadir tersebut memiliki warisan yang tak ternilai harganya. Ternyata umat Islam sudah memiliki rumusan dan standar usaha yang telah di bimbing oleh Rasul SAW dan dicontohkan oleh para sahabatnya ra, bimbingan yang sederhana, bimbingan yang sangat mendarat dan manusiawi, penuh fitrah, penuh sunnatullah, dan di-support dengan janji Allah. Allah melibatkan diriNYa atas janjiNya.

Berdasarkan hadis shahih di atas, mari kita urai dan tinjau agar mendapatkan makna dan rumusan agar urusan ujian manusia maupun bisnis muslim ini dapat melibatkan dan tertolong oleh bantuan Allah, sebagai berikut :

“Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak”

Siapa sih manusia yang tidak mengalami ujian dan cobaan dalam kehidupannya. Apalagi dalam menjalankan bisnis, ujian naik turun itu menjadi suatu hal yang berulang terjadinya. Ketahuilah setiap hamba Allah pasti mengalami masalah, mengalami kedukaan maupun kesukacitaan , tidak ada satupun yang terlepas dari seleksi Allah. Ujian dan cobaan kepada hamba Allah tersebut untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya.

Justru menurut hadist di atas, dan itu adalah sunnah Allah, dikala kita mengalami kesulitan dan kesusahan dalam menghadapi ujian kehidupan, dan kita berharap sekali untuk diangkat kesulitan oleh Allah, justru salah satu solusinya adalah dengan membantu dan menyelesaikan kesusahan hamba yang lain. konsep ini sangat sulit dipahami dengan ilmu keduniaan, apalagi ilmu matematis. tapi inilah hukum Allah, inilah sunnatuLlah. inilah cara agar Allah terlibat! Mulailah dengan cara ini, niscaya permasalahan perekonomian umat akan tuntas.

Ingatlah sebuah contoh nyata yang pernah diabadikan dalam kisah sahabat Abdurrahman bin Auf ra dengan dipersaudarakan Saad bin Rabi ra dari Madinah.

Berkatalah Saad kepada Abdurrahman, Wahai saudaraku, aku adalah penduduk madinah yang kaya raya. Silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah, dan aku mempunyai dua isteri, pilihlah salah satu yang menurut anda lebih menarik,dan akan aku ceraikan dia supaya anda bisa memperisterinya.

Jawab Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah memberkati anda, isteri anda dan harta anda. Tunjukkanlah jalan menuju pasar.”

Kemudian abdurrahman menuju pasar, membeli, berdagang dan mendapat untung besar, ketahuilah Allah terlibat! Allah berkahi saling tolong menolong tersebut, saling mendahulukan kepentingan saudaranya.

Pada suatu hari ia mendengar Rasulullah SAW, “Wahai Ibnu Auf, anda termasuk golongan orang kaya, dan anda akan masuk surga secara perlahan lahan. Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, pasti Allah mempermudah jalan anda,” semenjak ia mendengar nasehat Rasulullah Saw tersebut, ia mengadakan pinjaman yang baik, maka Allah pun memberi ganjaran padanya dengan berlipatganda.

Ibnu Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan seorang budak yang dikendalikan oleh hartanya. Sebagai buktinya, ia tidak mau celaka dengan menyimpannya. Ia mengumpulkannya dengan santai dan dari jalan yang halal, tetapi ia tidak menikmati sendirian, keluarga, kerabat saudara dan masyarakat pun ikut menikmatinya. Karena begitu luas pemberian serta pertolongannya, orang orang madinah pernah berkata: "seluruh penduduk madinah berserikat (menjalin usaha) dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya kepada mereka, sepertiganya digunakan untuk membayar hutang hutang mereka, dan sepertiga sisanya diberikan dan dibagi bagikan kepada mereka."

Mereka saling mendahulukan kepentingan saudaranya, Allah bukakan keberkahan, Allah bukakan peluang menguasai ekonomi ummat, Pasar Madinah yang tadinya dikuasai yahudi berpindah ke tangan muslimin, berawal dari sikap tolong-menolong (ta'awun) sesama muslimin, bermula dari saling memecahkan masalah saudaranya, menjadi penguasa ekonomi saat itu, inilah hukum Allah, inilah sunnatullah.

Inilah cara melibatkan Allah... bukan dengan cara bersaing dengan pebisnis non-muslim melalui sistem yang dibuat oleh non-muslim juga, MUSTAHIL akan tampil. Bila ingin ummat ini kembali lagi menuju kejayaannya tidak pernah terjadi dan unggul melalui sistem buatan manusia. Kalau mau tampil harus kembali bersandarkan kepada SunnatuLLah dan Sunnah RasulNya.

Pembahasan ini membuat terhenyak para wirausaha yang hadir, diskusi terhenti dan terhenyak diam, ...semoga para peserta diskusi berfikir ulang dan mulai menapak tilas sunnah yang pernah dilakukan untuk membenahi kekuatan ekonomi ummat... Tolonglah sudaramu yang sedang kesulitan.... ini adalah langkah awal menuju kejayaan. (MM)

semoga....

dari : http://geraimuslim99.com/

Monday, May 23, 2011

TANOTO FOUNDATION

TANOTO FOUNDATION
NATIONAL CHAMPION SCHOLARSHIPhttp://www.blogger.com/img/blank.gif
Tahun Akademik 2011/2012

Tanoto Foundation mengundang putra-putri terbaik indonesia untuk ikut serta berkompetisi dalam mendapatkan National Champion Scholarship 2011/2012
Untuk Persyaratan dan keterangan lebih lanjut serta registrasi secara online, silahkan kunjungi website Tanoto Foundation :

http://www.tanotofoundation.org/

Thursday, May 19, 2011

Ilmuwan Klaim Surga Hanyalah Dongeng

INILAH.COM, London - Ilmuwan nyentrik Stephen Hawking yang terkenal karena pernyataan pro dan kontranya mengklaim surga hanyalah dongeng dan tak pernah ada. Seperti apa?

Hawking menyebutkan, pada dasarnya surga dan kehidupan setelah kematian merupakan karangan bohong dari orang-orang yang sebenarnya takut mati. Merujuk ilmu pasti yang dimilikinya, Hawking menyatakan, otak berhenti bekerja ketika mati.

“Otak seperti komputer, komputer berhenti jika komponennya rusak,” ujarnya.

"Tak ada surga atau kehidupan setelah kematian bagi komputer-komputer rusak itu, lanjutnya. Surga hanyalah cerita bohong orang yang takut kegelapan," lanjutnya lagi.

Hawking menyakan, hal ini makin memperkuat teorinya mengenai semesta dibuat tanpa campur tangan Tuhan. Menurutnya seperti dikutip Guardian, alam semesta sudah ada sejak dulu dan berjalan dengan sendirinya.

Sebelumnya, Hawking sangat yakin, di masa depan, manusia bisa dengan mudah pergi dari masa lalu ke masa depan atau sebaliknya menggunakan mesin waktu yang akan segera tercipta. [mor]

Wisuda Pasca Sarjana USBM 01042011

Medan–ORBIT: Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa dan penggunaan istilah-istilah asing secara berlebihan menjadi fenomena di masyarakat, sehingga seolah-olah bangsa ini tidak memiliki kebanggaan lagi terhadap bahasa persatuan yang sudah diikrarkan secara tegas oleh para pendahulu dalam sumpah pemuda.

"Bangsa ini jangan malu menggunakan Bahasa Indonesia, terlebih bagi para lulusan program studi bahasa Indonesia yang secara akademis dapat dikelompokkan sebagai calon ilmuwan yang berkewajiban memberi kontribusi mengembalikan kebangaan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata Komisaris Besar Polisi Jhon Hendri di hadapan 129 lulusan Pascasarjana (S-2) Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia di Aula Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) Jalan Asrama Medan, kemarin.

Jhon selaku penasihat akademik USBM mengatakan, bangsa yang besar harus bangga dengan apa yang sudah dimiliki termasuk salah satunya bahasa persatuan yang merupakan ciri khas dari bangsa ini.

Selain harus bangga dengan Bahasa Indonesia, Kepala Bidang Hukum Polda Sumut itu juga mengingatkan wisudawan tidak terlalu bangga dengan gelar yang dimiliki, tetapi harus berpikiran maju atau intelektual. Menguasai Ilmu bahasa asing merupakan bagian penting, selain Bahasa Indonesia.http://www.blogger.com/img/blank.gif

"Bahasa asing itu perlu, namun bukan segala-galanya. Kita dapat melihat beberapa negara maju yang bangga dan militan dengan bahasa mereka. seperti Jepang,Korea, Jerman,Rusia dan Perancis.Jadi seharusnya kita juga seperti mereka,"sebut Jhon seraya menambahkan acara ini juga sangat bermanfaat bagi Polri guna mewujudkan kemitraan dengan para akademisi.

Hadir dalam acara wisuda itu, Ketua Yayasan USBM Drs Arnold Budiman Hutasoit MBA,Rektor USBM Drs Daniel Sitanggang,SE MM, Direktur Pascasarjana Dr Jhon Piter Sinaga, M.Kes, Ketua DPD PAN Medan H Ahmad Arif SE, MM dan Drs FJ Finem M,Sc penasihat akademik USBM, Ketua Bankum Poldasu Aiptu Sahat Ambarita SE SH dan lainnya. Om-17

dari : harianorbit

Wisuda Sarjana USBM 02082010

Medan - Senin (2/8) semalam telah berlangsung acara Wisuda Sarjana Universitas Setia Budi Mandiri bertempat di Hotel Tiara Convention, berjalan dengan sukses.

Para mahasiswa yang diwisuda berjumlah 399 orang yang terdiri dari Fakultas Ekonomi Program Studi Management sebanyak 125 orang, Fakultas Kejuruan Ilmu Pendidikan Program Studi Bahasa & Sastra sebanyak 138 orang, Fakultas Sastra Inggris sebanyak 41 orang, Fakultas Pendidikan Ekonomi sebanyak 19 orang, Fakultas Matematika sebanyak 68 orang dan Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi sebanyak 8 orang.

Selama berlangsungnya acara tersebut disamping para undangan yang hadir dari keluarga wisudawan hadir juga dari Kopertis Wilayah I Sumut dan NAD yang diwakili oleh Drs. Syaiful Bahri, MPd, Badan Pengurus Harian Senat Universitas Setia Budi Mandiri, Badan Penasehat Akademis Setia Budi Mandiri dan Ketua Umum Universitas Setia Budi Mandiri.

Pada kesempatan tersebut Drs. Arnold B. Hutasoit, MBA dalam kata sambutannya bahwa beliau merasa senang dan gembira atas terlaksananya acara wisuda pada hari ini. Kami menginginkan agar para mahasiswa yang diwisuda pada hari ini menjadi sarjana yang kreatif, inovatif dan mandiri sesuai dengan visi dari pada Universitas Setia Budi Mandiri. Para mahasiswa yang diwisuda pada hari ini kiranya merekalah yang dapathttp://www.blogger.com/img/blank.gif membawa nama universitas ini kepada masyarakat luas dan mereka inilah yang akan membawa nama universitas ini menjadi harum dan menjadi lebih baik lagi.

Disisi lain diungkapkannya juga bahwa para sarjana yang diwisuda ini bila ingin melanjutkan perkuliahannya program S2 akan diberikan discount 50% ungkapnya. Kemudian lanjutnya lagi untuk mendukung prasarana pendukung kegiatan universitas ini kami telah merencanakan menambah gedung perkuliahan yang baru yang akan dibuka nantinya berada di Jl. Asrama Simpang Jl. Gaperta. Hal ini disebabkan gedung yang lama tidak dapat menampung jumlah mahasiswa yang semakin banyak, dan juga bahwa gedung baru ini nantinya dapat menampung jumlah mahasiswa yang diperkirakan dapat mencapai 12.000 orang. Tambahnya lagi dikatakannya kami akan merencanakannya bulan depan dan akan membuka/meresmikan gedung baru tersebut.(ed)

dari : klickberita

Wisuda Pasca Sarjana USBM 19022010

Program Pascsarjana Universitas Setia Budi Mandiri Medan Gelar Wisuda

Lulusan program pascasarjana sejatinya lebih memiliki kontribusi nyata terhadap perkembangan bangsa dan negara. Mengembangkan potensi diri yang ada baik dalam konsep keimanan, keilmuan serta merefleksikan ilmu pada kehidupan nyata.

Penyandang gelar magister, merupakan kaum intelektual yang memiliki kemampuan, kecerdasan serta kebijakan dalam mengemban titel yang didapatkan tersebut.

Demikian sambutan Ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Sumut H Bahdin Nur Tanjung, SE, MM, di acara wisuda program pascasarjana Universitas Setia Budi Mandiri yang dilaksanakan di Ruang Balai Citra, Hotel Tiara Medan, Jumat (19/2).
“Penyandang gelar magister merupakan kaum intelektual yang memiliki kecerdasan, kebijakan serta serta dedikasi tinggi terhadap perkembangan bangsa dan negara,” ujarnya.

Praktisi pendidikan yang juga calon calon walikota Medan 2010-2015 ini menambahkan, kaum intelektual adalah aset bangsa. Dimana dipundak merekalah perkembangan bangsa dan negara khususnya di bidang pendidikan dan kerakyatan diemban. “Di pundak kaum intelektual inilah, perkembangan bangsa akan terealisasi nyata,’’ tambah pria yang selalu tampil bersahaja ini.

Bahdin menambahkan, di era seperti sekarang ini, sangatlah disesalkan bahwa Indonesia maupun Sumatera Utara bahkan kota Medan sendiri masih digelayuti dengan persoalan minimnya tenaga-tenaga intelektual tersebut. Padahal, secara eksplisit maupun implisit kaum intelektuallah yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan, kebodohan serta kemelaratan.

“Bangsa ini membutuhkan orang yang bijak, jujur dan pintar. Karena pemimpin-pemimpin yang memiliki tipikal seperti inilah yang mampu mengangkat derajat bangsa dan negara serta rakyat. Secara khusus bagi perkembangan Sumut dan Medan,” tambahnya.

Bahdin Nur Tanjung yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini menekankan, sekarang sudah tidak ada lagi perbedaan antara lulusan universitas negeri atau swasta. Jadi menurutnya, pandangan yang membeda-bedakan itu sudah sepantasnya dihapuskan. Karena perkembangan universitas swasta akhir-kahir ini telah bisa mengungguli keberadaan universitas negeri yang ada.

“Tidak ada lagi perbedaan, terpenting adalah kualitas individu lulusan-lulusan tersebut. Apalagi menyangkut dengan tingkat persaingan didalam dunia pendidikan saat ini. Kualitas dan kuantitas lulusan adalah jawabannya,’’ tandasnya.

Dalam acara itu, sebanyak 149 wisudawan dan wisudawati mengikuti prosesi wisuda Universitas Setia Budi Mandiri.
Sebelumnya, Son Kuswadi, Dr, Eng, Staff Khusus Mendiknas RI mengatakan, wisuda merupakan sebuah moment yang tak terlupakan. Sebuah mement yang mengharu biru untuk menapaki kehidupan yang lebih baik.

Keimanan, keilmuan harus terwujud nyata dalam kehidupan sehari-hari demi menyongsong kehdipuan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat lebih baik lagi. ‘’Ada tiga hal terpenting dari momentum wisuda kali ini, yakni keimanan, keilmuan serta pengamalan,’’ bebernya. Jika ketiga hal itu terwujud dalam hidup sehari-hari, maka perkembangan bangsa dan negara lebih baik.

Dalam acara yang penuh kesan tersebut turut dihadiri pula Ketua Kopertis NAD & Sumut, Prof Zainuddin, Ketua Program Doktor UNAIR, Prof L Dyson, MA, Ketua Badan Akreditasi Nasional, Prof Kumanto Sunarso, SH, Phd, Rektor Universitas Setia Budi Mandiri, Drs Daniel Sitanggang, MM. Direktur Pasca Sarjana Universitas Setia Budi Mandiri, Prof John Pieter Sinaga, Ketua Yayasan Setia Budi Mandiri, Arnold Budiman Hutasoit. Serta segenap wisudawan/ wisudawati Universitas Setia Budi Mandiri Medan beserta keluarganya. (*)
dari : http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=32172

Bicara dengan Banyak Jeda Lebih Persuasif

INILAH.COM, Michigan - Studi baru menemukan fakta, orang yang berbicara dengan jeda dan tidak terlalu cepat, adalah orang yang kata-katanya paling mungkin berhasil meyakinkan pendengarnya.

Jose Benki memiliki ketertarikan meneliti pidato dan dunia psikolinguistik. Ilmuwan dari University of Michigan ini mengatakan, orang yang kecepatan bicaranya sekitar 3,5 kata per detik, akan lebih berkemungkinan disetujui pendengarnya daripada orang yang berbicara lebih cepat atau lebih lambat.

Benki meneliti 1.380 hasil rekaman telepon yang dilakukan oleh 100 orang yang meminta orang lain berpartisipasi dalam sebuah survei. Hasil rekaman itu lalu dianalisis kelancaran dan kedalaman suaranya, dan korelasi kedua variabel itu terhadap kemampuan partisipan dalam meyakinkan orang lain.

Hasilnya, pria yang suaranya tinggi cenderung lebih rendah kemampuan persuasinya dibandingkan pria bersuara lebih dalam. Tapi kedalaman suara tidak menunjukkan pengaruh signifikan bagi perempuan.

Para peneliti juga memeriksa penggunaan jeda dalam berbicara. Mereka menemukan, orang yang bicara dengan menerapkan jeda-jeda pendek yang lebih sering, akan cenderung lebih mampu mempersuasi orang lain ketimbang orang yang bicaranya terlalu lancar.

“Penggunaan jeda yang dimaksud adalah sekitar 4-5 kali per menit,” ungkap Benki.

Pewawancara tidak membuat jeda sama sekali, adalah yang paling rendah tingkat persetujuannya. Namun orang yang bicara dengan terlalu banyak jeda, walaupun dianggap gagap, mereka justru memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi daripada orang yang bicaranya terlalu lancar. [mor]