Thursday, May 19, 2011

Wisuda Pasca Sarjana USBM 19022010

Program Pascsarjana Universitas Setia Budi Mandiri Medan Gelar Wisuda

Lulusan program pascasarjana sejatinya lebih memiliki kontribusi nyata terhadap perkembangan bangsa dan negara. Mengembangkan potensi diri yang ada baik dalam konsep keimanan, keilmuan serta merefleksikan ilmu pada kehidupan nyata.

Penyandang gelar magister, merupakan kaum intelektual yang memiliki kemampuan, kecerdasan serta kebijakan dalam mengemban titel yang didapatkan tersebut.

Demikian sambutan Ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Sumut H Bahdin Nur Tanjung, SE, MM, di acara wisuda program pascasarjana Universitas Setia Budi Mandiri yang dilaksanakan di Ruang Balai Citra, Hotel Tiara Medan, Jumat (19/2).
“Penyandang gelar magister merupakan kaum intelektual yang memiliki kecerdasan, kebijakan serta serta dedikasi tinggi terhadap perkembangan bangsa dan negara,” ujarnya.

Praktisi pendidikan yang juga calon calon walikota Medan 2010-2015 ini menambahkan, kaum intelektual adalah aset bangsa. Dimana dipundak merekalah perkembangan bangsa dan negara khususnya di bidang pendidikan dan kerakyatan diemban. “Di pundak kaum intelektual inilah, perkembangan bangsa akan terealisasi nyata,’’ tambah pria yang selalu tampil bersahaja ini.

Bahdin menambahkan, di era seperti sekarang ini, sangatlah disesalkan bahwa Indonesia maupun Sumatera Utara bahkan kota Medan sendiri masih digelayuti dengan persoalan minimnya tenaga-tenaga intelektual tersebut. Padahal, secara eksplisit maupun implisit kaum intelektuallah yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan, kebodohan serta kemelaratan.

“Bangsa ini membutuhkan orang yang bijak, jujur dan pintar. Karena pemimpin-pemimpin yang memiliki tipikal seperti inilah yang mampu mengangkat derajat bangsa dan negara serta rakyat. Secara khusus bagi perkembangan Sumut dan Medan,” tambahnya.

Bahdin Nur Tanjung yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini menekankan, sekarang sudah tidak ada lagi perbedaan antara lulusan universitas negeri atau swasta. Jadi menurutnya, pandangan yang membeda-bedakan itu sudah sepantasnya dihapuskan. Karena perkembangan universitas swasta akhir-kahir ini telah bisa mengungguli keberadaan universitas negeri yang ada.

“Tidak ada lagi perbedaan, terpenting adalah kualitas individu lulusan-lulusan tersebut. Apalagi menyangkut dengan tingkat persaingan didalam dunia pendidikan saat ini. Kualitas dan kuantitas lulusan adalah jawabannya,’’ tandasnya.

Dalam acara itu, sebanyak 149 wisudawan dan wisudawati mengikuti prosesi wisuda Universitas Setia Budi Mandiri.
Sebelumnya, Son Kuswadi, Dr, Eng, Staff Khusus Mendiknas RI mengatakan, wisuda merupakan sebuah moment yang tak terlupakan. Sebuah mement yang mengharu biru untuk menapaki kehidupan yang lebih baik.

Keimanan, keilmuan harus terwujud nyata dalam kehidupan sehari-hari demi menyongsong kehdipuan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat lebih baik lagi. ‘’Ada tiga hal terpenting dari momentum wisuda kali ini, yakni keimanan, keilmuan serta pengamalan,’’ bebernya. Jika ketiga hal itu terwujud dalam hidup sehari-hari, maka perkembangan bangsa dan negara lebih baik.

Dalam acara yang penuh kesan tersebut turut dihadiri pula Ketua Kopertis NAD & Sumut, Prof Zainuddin, Ketua Program Doktor UNAIR, Prof L Dyson, MA, Ketua Badan Akreditasi Nasional, Prof Kumanto Sunarso, SH, Phd, Rektor Universitas Setia Budi Mandiri, Drs Daniel Sitanggang, MM. Direktur Pasca Sarjana Universitas Setia Budi Mandiri, Prof John Pieter Sinaga, Ketua Yayasan Setia Budi Mandiri, Arnold Budiman Hutasoit. Serta segenap wisudawan/ wisudawati Universitas Setia Budi Mandiri Medan beserta keluarganya. (*)
dari : http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=32172

No comments: