Monday, September 28, 2009

Keunggulan Palapa D

Palapa D, diluncurkan dengan misi melanjutkan Palapa C2, dengan beberapa keunggulan yang disiapkan untuk menghadapai Era Global,

1. Kapasitas Transponder yang lebih besar, dimana 80% kapasitas Transponder untuk melanjutkan tugas Palapa C2 dan 20 % kapasitas baru siap menghadapi perkembangan Telekomunikasi Era Global.
2. Kapasitas Power juga lebih besar. permasalahan pada daerah daerah di pinggir area Cakupan (Coverage) yang merupakan jarak terjauh dari satellite yang membutuhkan antenna yang lebih besar untuk mendapatkan gain yang cukup, hal ini dapat eratasi.
3. Wilayah cakupan (Coverage) yang lebih luas didukung dengan power yang lebih besar, membuat Palapa-D siap menghadapi Era Global terbukanya pasar di luar Negeri.

Dari sisi technologi pembuatan Satellite Palapa D, tidak banyak perubahan dibanding dengan Palapa C2, namun disisi technologi aplikasinya terus dikembangkan. Transponder Ku-Band yang sebelumnya tidak laku di daerah tropis, saat ini malah banyak diminati dan menjadi solusi kebutuhan transmisi portable saat ini,

Permasalahan untama yang membuat Telekomunikasi Satellite menjadi kurang fleksible yang disebabkan ukuran Antenna yang cukup besar dan membutuhkan tempat terbuka yang khusus untuk menempatkan antenna, dengan menggunakan Ku-Band yang memiliki gelombang micro yang lebih pendek dibanding gelombang mikro pada C-Band menjadi jawabannya dimana semakin pendek gelombang semakin kecil ukuran antenna yang dibutuhkan.
Sehingga TV Broadcast misalnya yang kita kenal dengan DVB (Direct Video Broadcast) atau di Amerika dikenal dengan DTH (Direct To Home) cukup menggunakan Antenna Portable yang lebih kecil dari 60 cm yang bisa diletakkan dimana saja diatas atap ataupun dihalaman terbuka, bandingkan dengan ukuran Antenna 1,8 meter minimal jika menggunakan C-Band, selain bentuknya yang kaku butuh tempat minimal 4m2 yang kokoh untuk menopang Antenna dan Strukturnya.

Permasalahan kedua adalah BW, yang dijembatani dengan adanya technologi compresi pada perangkat trasmisi digital. Misalnya TV Broad Cast saat ini menggunakan MPEG-2 Standar DVD dengan laju data sebesar 2Mbps (2juta bit per detik) hanya membutuhkan Band Width (lebar pita) transponder sekitar 1,2 Mhz (dari 36 Mhz BW satu Transponder) dibanding Technologi sebelumnya MPEG-1 Standard dengan laju data lebih dari 8Mbps yang menbutuhkan BW tidak kurang dari 6 Mhz.
Technologi TV Broadcast terus berkembang, dalam waktu dekat para broad caster akan menggunakan MPEG-4 rev.10 dengan Advance Video Coding (AVC) dengan Efisiensi laju data hingga 1/4 kali MPEG2 artinya kapasitas meningkat hingga 4 kali lipat, angka yang cukup significan namun tetap kita dapat menikmati gambar dengan kualitas standard DVD.
Untuk kualitas yang lebih tinggi MPEG-2 HDTV membutuhkan BW sebesar 20 Mhz, sementara dengan MPEG-4 HDTV hanya membutuhkan sekitar 7 Mhz.

Dengan Ku-Band juga memungkinkan memberikan Video/Data Broadcast pada layanan 3.G dan HSDPA di area remote yang susah dijangkau infra struktur lain.

Jadi sejalan dengan program pemerintah agar go to Digital TV, dalam hal ini TV Broadcaster akan memiliki atau menggunakan puluhan channel siaran misalnya TVRI Sport, TVRI News, TVRI Bisnis dll. sementara Customer mendapatkan chanal program pilihannya misal Sport, News, Cartun atau Movie sesuai dengan service yang mereka bayar. Disisi lain dengan Era Global para broadcaster bisa jual program channel-nya tidak hanya di Indonesia tetapi juga direct ke seluruh wilayah cakupan Satellite Palapa-D why not.... inilah salah satu alasan mengapa Palapa didesain dengan cakupan yang lebih luas, mencakup hingga kawasan timur tengah hingga Jepang dan Australia.

demikian


Written By : Naharuddin Masud

No comments: